20120204

Jeritan Sayu



Saban petang, aku melihat sang burung mengejar mentari,
Mentari yang hampir hilang ditelan rakus sang awan.
Saban hari, tanpa penat, tanpa berhenti.
Aku mewujudkan persoalan kepada diri ;
Tidakkah penat dia mencuba lagi, dan lagi?
Sedangkan mentari itu silih berganti dengan rambulan.
Tika lelap, sang unggas berbicara di cupingku ;
Jika kau penat, kau akan berhenti,
Jika kau berhenti, kau tidak akan dapat kecapi mimpi.
Dalam berteleku hatiku menjerit ;
Akan ku usap rasa penat, agar tidak meronta dalam senyap.

No comments: