20120415

Pangeran.

Mari, hulurkan kepala mu.
Lentok bersama ceritaku.
Malam ini, ya. Malam ini.
Dia masih seperti malam malam yang lainnya.
Sa-orang pangeran yang sering menyumbatkan kepalanya dengan suatu keindahan.
Suatu keindahan yang telah berlalu.
Namun, tidak pernah jemu diulangputar kembali pada layar fikiran.
Di atas asfalt itu, dua jiwa terduduk gembira.
Saling bertentangan.
Lutut hampir berlaga.
Muka memandang muka.
Saling bertukar mainan kotak suara.
Jika benar wujudnya pari pari, akan turun sekaliannya.
Menggoyangkan tongkat sakti berbucu lima.
Kilauan cahaya menyimbahi suasana.
Ya, pangeran itu masih seperti malam malam yang lainnya.
Tanpa jemu, menyegarkan kembali setiap kepingan cerita lama.




No comments: